Kamis, 15 Maret 2012

Resume : PEMAHAMAN INDIVIDU I


TUGAS RESUME
PEMAHAMAN INDIVIDU I
DI BUAT OLEH





RIAN SEPTIAN
NIM 2009 141 072
Kelas Ib
Dosen :
Ibu Dra. Susun Nayati N, M.Pd





Selasa, 03 November 2009


RESUME

A. Intelegensi Emosional dan Spiritual
Saat ini konsep intelegensi banyak di bahas dikarenakan bahwa kocerdasan intelektual saja tidak cukup untuk menghantarkan orang menuju sukses. Menurut Daniel Goleman (1995) pengembangan intelegensi intelektual yang tinggi tetapi juga memiliki stabilitas emosi, motivasi kerja keras, mampu mengendalikan stress, tidak mudah putus asa, Dll.
Selain multiple dan emotional intelligence, yang banyak dibicarakan saat ini, adalah intelegensi spiritual (spiritual intelligence). Konsep ini dikembangkan oleh Zohar dan Marshall (2000).
Zohar dan Marshall, mengemukakan beberapa indicator dari intelegensi spiritual yang tinggi, yaitu :
-          kemampuan untuk menjadi fleksibel
-          derajat kesadaran yang tinggi
-          kecakapan untuk menghadapi dan menggunakan serangan
-          kecakapan untuk menghadapi dan menyalurkan/memindahkan rasa sakit
-          kualitas untuk terilhami oleh visi dan nilai
-          enggan melakukan hal yang merugikan
-          kecenderungan melihat hubungan antar hal yang berbeda (keterpaduan)
-          ditandai oleh kecenderungan untuk bertanya mengapa, mencari jawaban mendasar
-          mandiri, menentang tradisi.

B. Kreativitas
Adalah satu kemampuan utama yang memegang peranan penting dalam kehidupan dan perkembangan manusia adalah kreativitas. Kemampuan ini banyak dilandasi oleh kemampuan intelektual, seperti intelegensi, bakat dan kecakapan hasil belajar, tetapi juga didukung oleh faktor-faktor afektif dan psikomotor.
David Campbell menekankan bahwa kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru, inovatif, belum ada sebelumnya, menarik, aneh, dan berguna bagi masyarakat.
Inti dari kretivitas adalah pengembangan kemampuan berpikir divergen dan bukan kovergen. Berpikir divergen adalah proses berpikir melihat sesuatu masalah dari berbagai sudut pandangan, atau menguraikan sesuatu masalah atas beberapa kemungkinan pemecahan.



C. Perasaan
Perasaan (feeling) berkaitan erat dengan emosi (emotion), keduanya merupakan suasana psikis batin yang dihayati seseorang pada suatu saat  dalam kehidupan sehari-hari, keduanya sering diartikan sama dan digunakan istilah yang sama yaitu perasaan. Perasaan membentuk garis lurus atau kontinum yang bergerak dari ujung paling senang sampai ujung yang paling tidak senang.
Perasaan timbul karena adanya perangsang dari luar. Perangsang luar berbaur dengan kondisi sesaat dari individu dan mengbangkitkan suatu perasaan. Meskipun perasaan ini subjektif dan temporer, tetapi parasaan-perasaan tertentu muncul dari suatu kebiasaan. Rasa senang terhadap makanan, pakaian, peralatan, kegiatan, prilaku tertentu muncul dari kebiasan. Perasaan senang atau tidak senang terhadap sesuatu objek yang telah menetap dan mengakar kuat membentuk sikap dan adapt istiadat.

D. Simpati dan Empati
Simpati (sympathy) dan empati (empathy) merupakan bentuk-bentuk dari perasaan. Simpati adalah suatu kecenderungan untuk turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Contohnya ketika Sultan Hamengku Buwono wafat, datang pernyataan simpati dari berbagai penjuru dunia.
Empati merupakan suatu kondisi perasaan bila seseorang berada dalam situasi orang lain. Contohnya ketika kita menonton film, sinetron, atau sandiwara yang sangat bagus, sehingga kita bersatu dan hanyut dalam naik turunnya alur jalan ceritera, dan merasa kita sendiri turut bermain di dalamnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar