TUGAS RESUME
PEMAHAMAN INDIVIDU I
DI BUAT OLEH
RIAN SEPTIAN
NIM 2009 141 072
Kelas Ib
Dosen :
Ibu Dra. Susun Nayati N, M.Pd
Selasa, 03 November 2009
RESUME
A. Intelegensi
Emosional dan Spiritual
Saat ini konsep intelegensi banyak di bahas dikarenakan bahwa kocerdasan
intelektual saja tidak cukup untuk menghantarkan orang menuju sukses. Menurut
Daniel Goleman (1995) pengembangan intelegensi intelektual yang tinggi tetapi
juga memiliki stabilitas emosi, motivasi kerja keras, mampu mengendalikan
stress, tidak mudah putus asa, Dll.
Selain multiple dan emotional intelligence, yang banyak
dibicarakan saat ini, adalah intelegensi spiritual (spiritual intelligence).
Konsep ini dikembangkan oleh Zohar dan Marshall
(2000).
Zohar dan Marshall,
mengemukakan beberapa indicator dari intelegensi spiritual yang tinggi, yaitu :
-
kemampuan untuk menjadi fleksibel
-
derajat kesadaran yang tinggi
-
kecakapan untuk menghadapi dan menggunakan serangan
-
kecakapan untuk menghadapi dan menyalurkan/memindahkan
rasa sakit
-
kualitas untuk terilhami oleh visi dan nilai
-
enggan melakukan hal yang merugikan
-
kecenderungan melihat hubungan antar hal yang berbeda
(keterpaduan)
-
ditandai oleh kecenderungan untuk bertanya mengapa,
mencari jawaban mendasar
-
mandiri, menentang tradisi.
B. Kreativitas
Adalah satu kemampuan utama yang memegang peranan penting dalam kehidupan
dan perkembangan manusia adalah kreativitas. Kemampuan ini banyak dilandasi
oleh kemampuan intelektual, seperti intelegensi, bakat dan kecakapan hasil
belajar, tetapi juga didukung oleh faktor-faktor afektif dan psikomotor.
David Campbell menekankan bahwa kreativitas adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan hasil yang sifatnya baru, inovatif, belum ada sebelumnya, menarik,
aneh, dan berguna bagi masyarakat.
Inti dari kretivitas adalah pengembangan kemampuan berpikir divergen dan
bukan kovergen. Berpikir divergen adalah proses berpikir melihat sesuatu
masalah dari berbagai sudut pandangan, atau menguraikan sesuatu masalah atas
beberapa kemungkinan pemecahan.
C. Perasaan
Perasaan (feeling) berkaitan erat dengan emosi (emotion), keduanya
merupakan suasana psikis batin yang dihayati seseorang pada suatu saat dalam kehidupan sehari-hari, keduanya sering
diartikan sama dan digunakan istilah yang sama yaitu perasaan. Perasaan membentuk
garis lurus atau kontinum yang bergerak dari ujung paling senang sampai ujung
yang paling tidak senang.
Perasaan timbul karena adanya perangsang dari luar. Perangsang luar
berbaur dengan kondisi sesaat dari individu dan mengbangkitkan suatu perasaan.
Meskipun perasaan ini subjektif dan temporer, tetapi parasaan-perasaan tertentu
muncul dari suatu kebiasaan. Rasa senang terhadap makanan, pakaian, peralatan,
kegiatan, prilaku tertentu muncul dari kebiasan. Perasaan senang atau tidak
senang terhadap sesuatu objek yang telah menetap dan mengakar kuat membentuk
sikap dan adapt istiadat.
D. Simpati dan Empati
Simpati (sympathy) dan empati (empathy) merupakan bentuk-bentuk dari
perasaan. Simpati adalah suatu kecenderungan untuk turut merasakan apa yang dirasakan
oleh orang lain. Contohnya ketika Sultan Hamengku Buwono wafat, datang
pernyataan simpati dari berbagai penjuru dunia.
Empati merupakan suatu kondisi perasaan bila seseorang berada dalam
situasi orang lain. Contohnya ketika kita menonton film, sinetron, atau
sandiwara yang sangat bagus, sehingga kita bersatu dan hanyut dalam naik
turunnya alur jalan ceritera, dan merasa kita sendiri turut bermain di
dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar