TUGAS RESUME
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
DI BUAT OLEH
R
I
A
N
S
E
P
T
I
A
N
NIM 2009 141 072
Kelas Ib
Dosen :
Ibu Dra.Hj.Zahara Zam, M.Pd
Jum’at,23 oktober 2009
Bab I
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
A. Individu dan karakteristiknya
Untuk memahami karakteristik individu tersebut perlu dipahami dulu apa
yang dimaksud dengan individu.
1.
Pengertian Individu
Manusia adalah makhluk yang dapat di pandang dari berbagai sudut pandang.
Manusia sebagai makhluk yang berfikir “homo sapiens”, makhluk yang berbentuk
“homo faber”, makhluk yang dapat di didik “homo educandum” dan seterusnya.
Uraian tentang manusia dengan kedudukannya sebagai peserta didik, harus
menempatkan manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitannya dengan
pendidikan, akan lebih ditekankan hakikat manusia sebagai kesatuan sifat
makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan
sebagai makhluk tuhan.
Perkembangan potensi-potnesi dapat dibantu oleh guru, orang tua dan
masyarakat untuk memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.
Sejak lahir, bahkan sejak didalam kandungan ibunya, manusia merupakan
kesatuan psikofisis atau psikosomatis yang terus mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan
kuantitatif mengenai fisik atau biologis. Dan istilah perkembangan digunakan
untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani dan
aspek sosial.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan. Bila dicermati kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat
dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan utama atau primer dan
kebutuhan kedua atau sekunder. Dengan perkataan lain, pertumbuhan fisik
senantiasa diikuti perkembangan aspek kejiwaan atau psikisnya.
2.
Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan
(heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan.
Karakteristik keturunan bisa berupa faktor biologis dan faktor sosial
psikologis. Kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan, keduanya
merupakan faktor yang membentuk karakteristik individu.
Nature dan nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk
menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan
emosional pada setiap tingkat perkembangan.
B.
Perbedaan individu
Dari berbagai macam aspek perkembangan individu dikenal dua fakta yang
menonjol, yaitu : 1. semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola
perkembangannya dan 2. didalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk
warisan manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai
kecenderungan berbeda.
Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan,
berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. Perbedaab ini disebut
perbedaan individu atau perbedaan individual.
1. Bidang-Bidang Perbedaan
Upaya pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan indivisu, sebelum
dilakukan pengukuran kapasitas mental yang mempengaruhi penilaian sekolah,
adalah menghitung umur kronologi.
Umur kronologi, sebagai faktor yang mewakili tingkat kematangan siswa dan
karena itu memungkinkan dia dapat dididik hendaknya dilihat sebagai komponen
perbedaan. Selanjutnya, banyak individu cenderung berbeda tetapi perbedaan itu
hanya sedikit dalam kaitannya dengan sifat atau kondisi, jadi mereka berada
dalam kelompok sekitar rata-rata dari suatu distribusi. Dengan demikian
penyimpangan-penyimpangan mulai berkurang kea rah eksterm.
Garry 1963 (oxendine, 1948 : 317) mengkategorikan perbedaan individual
kedalam bidang-bidang berikut :
- perbedaan fisik : usia, tingkat, dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
- perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku.
- perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
- perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar.
- perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Perbedaan-perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perilaku mereka dirumah
ataupun disekolah. Gejala yang dapat diamati adalah bahwa mereka menjadi lebih
atau kurang dalam bidang tertentu dibandingkan dengan orang lain.
a. Perbedaan Koognitif
kemampuan koognitif menggambarkan penguasaan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi tiap-tiap orang. Pada dasarnya kemampuan
koognitif merupakan hasil belajar. Faktor dasar yang berpengaruh menonjol pada kemampuan koognitif
dapat dibedakan dalam bentuk lingkungan alamiah dan lingkungan yang dibuat.
Intelegensi (kecerdasan) sangat mempengaruhi kemampuan koognitif
seseorang. Dikatakan bahwa antara kecerdasan dan nilai kemampuan koognitif
berkolerasi tinggi dan positif, semakin tinggi nilai kecerdasan seseorang
semakin tinggi kemampuan koognitifnya.
b. Perbedaan Individual dalam Kecakapan Bahasa.
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam
kehidupannya. Perkembangan bahasa dan seni merupakan lahan yang subur untuk
penelitian bagi para psikolog dan pendidik. Pengaruh-pengaruh dari lingkungan
kuluarga tidak hanya terbatas pada pola-pola pikirnya secara dini dan pola
mengekspresikan, tetapi juga seluruh kondisi yang ada dirumah,
pengaruh-pengaruh tersebut secara berkelanjutan akan terus memperlancar atau
sebaliknya menghambat kemajuan berbahasa anak.
c. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kecakapan psikomotorik adalah kemampuan untuk
melakukan koordinasi kerja saraf motorik untuk melakukan kegiatan. Kemampuan
motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan
berfikir. Karena kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berfikir setiap
setiap orang berbeda-beda, maka hal itu membawa akibat terhadap kecakapan
motorik masing-masing, dan dengan demikian kecakapan motorik setiap individu
akan berbeda-beda pula.
d. Perbedaan dalam Latar Belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat
prestasinya, faktor-faktor tersebut kadang-kadang berkembang akibat sikap-sikap
anggota keluarga dirumah dan lingkungan sekitar.
e. Perbedaan dalam Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan
tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan
pemupukan secara tepat. Sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekali,
manakala lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang, dalam artian
tidak ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
f. Perbedaan dalam Kesiapan Belajar
Sikap apatis, pemalu, dan kurang percaya diri, akibat dari kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh, dan latar
belakang yang msikin pengalaman, mempengaruhi perkembangan pemahaman dan
ekspresi diri.
C.
Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
Setiap individu pada hakikinya akan mengalami pertumbuhan fisik dan
perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, social, bahasa,
bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap.
1.
Pertumbuhan Fisik
Petumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan
lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa.
a. Pertumbuhan Sebelum Lahir
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang
sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ
tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk system yang lengkap. Pertumbuhan
dan perkembangan janin terhenti dan diakhiri saat kelahiran.
b. Pertumbuhan setelah Lahir
Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. Sejak
lahir sampai dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan individu, dari
pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia (kehidupan
sebelum lahir atau pranata) sampai dengan proporsi yang ideal di masa dewasa.
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik
seorang anak akan menentukan ketrampilan anak dalam bergerak.
2.
Intelek
Intilek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Pertumbuhan saraf yang telah
matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh Karena itu seorang
individu juga akan mengalami perkembangan
kemampuan berfikirnya, mana kala pertumbuhan saraf pusat atau otaknya
telah mencapai matang. Perkembangan tingkat berfikir atau perkembangan intelek
akan diawali dengan kemampuan mengenal yaitu untuk mengetahui dunia luar.
Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan intelek ini ditunjukkan
pada perilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu.
Perkembangan koognitif seseorang menurut Piaget (Sarlito, 1991 : 81)
mengikuti tahap-tahap sebagai berikut.
- Tahap Pertama : masa sensori motor (0.0 – 2.5 tahun)
- Tahap Kedua : masa pra-operasional (2.0 – 7.0 tahun)
- Tahap Ketiga : masa konkreto prerasional (7.0 – 11.0 tahun)
- Tahap Keempat : masa operasional (11.0 – dewasa)
3.
Emosi
Emosi merupakan gejala perasaan desertai dengan perubahan atau prilaku
fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah
laku yang lain. Begitu pula sebaliknya seorang yang gembira akan
melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebagainya.
4.
Sosial
Manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau
berkehidupan social. Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui
bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.
5.
Bahasa
Pengetian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda,
gerak, dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Dengan
demikian, dalam berbahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak penyampai
isi pikiran dan pihak penerima isi pikiran.
6.
Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang
individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat
berkembang dengan baik. Seorang yang memiliki bakat akan cepat diamati, sebab kemampuan
yang dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan
salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam seni, olah raga, atau
ketrampilan.
7.
Sikap, Nilai, dan Moral.
Bloom (woolfolk dan Nicolich, 1984 : 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir
dari proses belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan
pengetahuan (koognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif), dan penguasaan
psikomotorik.
Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan
terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang yang boleh dan yang tidak boleh,
yang harus dilakukan dan yang dilarang. Menurut Piaget, pada awalnya pengenalan
nilai dan prilaku serta tindakan itu masih bersifat “paksaan”, dan anak belum
mengetahui maknanya. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya,
berangsur-angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku di dalam
keluarga. Dan semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan yang berlaku di
dalam masyarakat dan Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar