MAKALAH
EKOLOGI
ILMU ALAMIAH DASAR
DISUSUN OLEH :
INDAH PRATIWI
RIAN SEPTIAN
SUTRIYANI
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
FKIP BIMBINGAN DAN KONSELING
KELAS IB
Dosen :
Ibu NENENG KUSTIA, S.Pd
Bab I
Kata pengantar
Assalam’mualaikum wr.wb
Alhamdulillah syukur kami
panjatkan kepada allah swt yang telah memberikan kami kesehatan, sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami dari kelompok 4
mencoba untuk mempresentasikan atau menjelaskan masalah ekologi.
Perlu teman-teman sekalian
semua ketahui bahwa dalam pembuatan makalah ini kami mengakui bahwa masih
banyak kekurangan dimana-mana, maka dari itu sebelumnya kami meminta maaf
sekaligus kami minta dimaklumi. Jika masih banyak kekurangan dalam makalah ini
karena kami juga masih dalam tahap pembalajaran.
Semoga dengan makalah ini
bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita semua. Walaupun Cuma sedikit tetapi
mungkin akan bermanfaat bagi kita semua. Dan kami harap teman-teman bisa
mengambil pelajaran dari makalah kami ini. Kami akhiri
Wassalam’mualaikum wr wb
Daftar isi
Halaman judul………………………………………………………. 1
Bab I
Kata pengantar……………………………………………………… 2
Daftar isi……………………………………………………………. 2
Bab II
Isi makalah…….…………………………………………………… 3
Bab III
Kesimpulan dan saran………………………………………………13
Bab II
Isi makalah
Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkunganya dan yang lainnya. Ekologi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos
(habitat) dan logos (ilmu). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antaramakhluk hidup dan
lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai satu
kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya, yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor abiotik antara
lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi. Sedangkan faktor biotik
adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.
Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi,
komunitas, dan ekosistem. Dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan
suatu system yang menunjukan kesatuan. Ekologi, biologi, dan ilmu pengetahuan
lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan
kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik. Ekowilayah bumi dan riset
perubahan iklim ialah dua wilayah dimana ekolog (orang yang mempelajari
ekologi) kini berfokus pada beberapa cabang ilmu dari ekologi.
Karena sifatnya yang masih luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang
ilmu yang lebih fokus, yaitu :
-
Behavioural ecology
-
Community ecology or synecology
-
Ecophysiology
-
Ecosystem ecology
-
Evolutionary ecology
-
Global ecology
-
Human ecology
-
Population ecology
Prinsip-prinsip ekologi
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunannya, yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor abiotik antara
lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik
adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba.
Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk
hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang mempengaruhi dan merupakan
suatu sistem yang menunjukan kesatuan.
Faktor biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di
bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai
produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi
individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan
organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi,
saling mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukan kesatuan. Secara
lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut :
A. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor
kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam
mempertahankan hidup, setiap jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang
kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri
terhadap musuh alamiahnya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah
tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap,
kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti
membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur
dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.
Ada
bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu : adaptasi
morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan
hidupnya. Contoh : adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.
- Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi
menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk untuk menangkap mangsa, serta
gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
- Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di
hutan rimba amerika tengah dan selatan. Makanan trenggiling adalah semut,
rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang
dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk
menghisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah
yang dapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
- Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang
melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkram korbannya.
- Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga),
misalnya kantung semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan
dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan
enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan,
sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
- Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang, berfungsi untuk
menyerap air yang terdapat jauh didalam tanah. Sedangkan akar hawa pada
tumbuhan bakau untuk bernafas.
2. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut :
- Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara
menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk
menghindarkan diri dari musuhnya.
- kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi
cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan kedalam air sekitarnya
sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
- Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang
dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon
dan faktor luar berupa suhu seta keadaan sekitarnya.
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah
laku. Contohnya sebagai berikut :
- Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya
tupai Virginia.
Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati
oleh seekor anjing.
- Migrasi
Ikan salem
raja di amerika utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk
bertelur. Ikan ini hidup dilaut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh
tahun berkumpul diteluk disepanjang pantai barat amerika utara untuk menuju ke
sungai. Saat disungai, ikan salem
jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan
dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air
tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke hilir hingga sampai ke
laut.
B. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah
dan waktu tertentu disebut populasi misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan
tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi
ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan
rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam
populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi pinus di tawangmangu ada 700 batang.
Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon pinus. Dari fakta
tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus
sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita
membagi jumlah batang pohon yang berkurang dengan lamanya waktu perubahan
terjadi :
700 - 500 =
200 batang
1990-1980 10 tahun
= 20 batang / tahun.
Dari rumus hitungan diatas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata
berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat
bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari
alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit,
sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya
populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak
dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik ini antara lain
: kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas),
potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas dan mortalitas
merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini
khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnya manusia dan hewan.
Imigrasi adalah perpindahan
satu atau lebih organism eke daerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari
jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi
Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu
atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun.
Secara garis besar imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah
populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi.
Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu
menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan
drastic dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.
C. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu
waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan
dengan individu dan populasi.
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan
antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
D. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi
ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun
ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan
omnivora), dan decomposer/pengurai (mokroorganisme).
Faktor Abiotik
Factor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan
kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut :
A. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang
diperlukan organisme untuk hidup. Ada
jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
B. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar
matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
produsen untuk berfotosintetis.
C. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan,
perkecambahan, dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan
sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia,
dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan,
air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
D. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda
menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga
menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
E. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup ditempat
tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan
kimia yang berbeda.
F. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam
penyebaran biji tumbuhan tertentu.
G. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda
pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi
organisme di permukaan bumi. Ada
organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Manusia dalam lingkungannya
Lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan biotik dan lingkungan
abiotik, artinya lingkungan hidup manusia tidak hanya ditentukan oleh benda
hidup tetapi juga oleh hal-hal yang bersifat tidak hidup disamping kebudayaan
dan prilakunya.
Manusia harus berjuang menaklukkan alam dan isinya agar dapat hidup,
namun prilaku manusia pula yang menyebabkan terjadinya perubahan tatanan
lingkungan.
1. Macam sumber daya alam
Sumber daya alam dapat dibagi menjadi sumber daya alam yang dapat
diperbaharui (renewable resources) dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui (non renewable resources).
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, misalnya tumbuh-tumbuhan, hewan
dan sumber daya alam biotik lainnya. Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui misalnya minyak bumi, barang tambang, dan mineral lainnya.
2. Konservasi sumber daya alam
Manusia mempergunakan sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui
maupun yang tidak dapat diperbaharui, untuk mendukung kelangsungan hidupnya.
Keperluan akan sumber daya alam ini meningkat terus karena dua faktor utama :
- pertumbuhan penduduk yang pesat.
- Perkembangan peradaban manusia yang memerlukan sumber daya alam yang lebih banyak lagi.
Akibat
penggunaan sumber daya alam yang tidak bijaksana dalam arti tidak
memperhitungkan faktor lingkungan, timbul masalah besar bagi manusia sendiri,
misalnya erosi,banjir, polusi, dan punahnya spesies hewan dan tumbuhan tertentu
dari permukaan bumi. Bila peristiwa ini berlangsung terus dikhawatirkan manusia
akan menghabiskan sumber daya alam.
Untuk itu perlu ada usaha agar sumber daya alam tersedia sebanyak
mungkin, dan usaha ini dikenal sebagai usaha konservasi lingkungan. Konversi
lingkungan meliputi : konservasi air, tanah, hutan, mineral, dan maragasatwa.
3. Pertambahan penduduk dan sumber daya alam
Penduduk bumi pada tahun 1975 diperkirakan berjumlah 3.967 juta jiwa, dan
pada tahun 2000 mendatang diperkirakan akan mencapai 6.253 juta jiwa.
Pertambahan penduduk ini diduga disebabkan oleh :
a.Pertambahan jumlah kelahiran (natalitas) yang lebih
besar daripada jumlah kematian
(mortalitas).
b.Penurunan angka kematian, pertambahan penduduk yang
sangat pesat sudah dapat dipastikan akan meningkatkan keperluan sumber daya
alam bagi manusia. Sampai saat ini telah banyak ditemukan sumber daya alam dan
bahan tambang lainnya diseluruh bagian dunia. tetapi tidak semua Negara
memiliki kekayaan sumber daya alam yang sama. Hal ini disebabkan antara lain
karena tidak meratanya penyebaran sumber daya alam dibumi. Disamping itu,
jumlah penduduk suatu Negara dan kemampuan tekhnologi yang dimilikinya turut
mempengaruhi kemakmuran suatu Negara. Cepat atau lambat, habisnya sumber daya
alam akan tergantung pada jumlah pemakainya, yaitu penduduk bumi.
4. Pencemaran lingkungan
Saat ini manusia telah menikmati sumbangan tekhnologi yang telah berhasil
menunjang kehidupannya, tetapi manusia juga harus menghadapi akibat negatifnya.
Akibat negatif tekhnologi tersebut bersama dengan adanya peledakan penduduk
telah menimbulkan krisis lingkungan pada manusia.
Akibat dari krisis lingkungan diantaranya tampak jelas pada kesehatan
manusia. Penyebab polusi (polutan) masuk kedalam tubuh melalui udara yang
dihirup, melalui makanan yang kita makan sehari-hari dan melalui suara yang kita
dengar. Semua polusi tersebut jelas berpengaruh langsung pada manusia.
Polutan dapat digolongkan kedalam dua macam, yaitu yang bersifat
kuantitatif (quantitative pollutant) dan yang bersifat kualitatif (qualitative
pollutant).
Polutan yang bersifat kuantitatif adalah substansi yang secara alamiah
terdapat dialam lingkungan, tetapi jumlahnya meningkat karena adanya kegiatan
manusia. Contohnya adalah berbagai unsure yang ada didalam, seperti karbon,
nitrogen, dan fosfor dalam siklus yang berlangsung terus menerus. Karena
kegiatan manusia, unsur tersebut menjadi bertambah sehingga kemungkinan besar
siklusnya pun akan terganggu.
Polutan yang bersifat kualitatif adalah sintetis yang dihasilkan oleh kegiatan
hidup manusia. Contohnya adalah substansi sintetis buatan manusia, seperti
pestisida, detergen, dan lain-lain yang masuk kedalam lingkungan hidup manusia.
a.Polusi udara
Polusi udara mempunyai sumber yang beraneka ragam. Dari
pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dikeluarkan polutan yang berbentuk
gas, yaitu karbon monoksida (CO), nitrogen oksidan, belerang oksida,
hidrokarbon dan partikel padat.
Karbon monoksida dapat menyebabkan hemoglobin
terganggu. Fungsi hemoglobin pada butir darah merah untuk mengikat oksigen dan
mengedarkannya keseluruh tubuh. Jika terganggu karena terikatnya CO pada
hemoglobin maka tubuh kekurangan oksigen.
Belerang oksida banyak menimbulkan penyakit pada
saluran pernafasan, seperti asma, bronchitis yang sering diikuti dengan
emphysema dan menyempitnya cabang-cabang bronkhioli yang akan mengurangi laju
pertukaran gas CO2 dan O2.
b.Polusi air dan tanah.
Polusi air didalam tanah karena polutan tertentu dapat
membinasakan mikroorganisme yang terdapat pada tanah dan perairan yang
sebenarnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus materi pada suatu
ekosistem.
Peningkatan produksi pertanian untuk mengimbangi
kebutuhan penduduk yang meningkat, juga menghasilkan lebih banyak lagi polutan,
seperti pestisida, herbisida, dan nitrat. Polutan tersebut tidak hanya
mencemari sungai, danau, dan sepanjang pantai saja, tetapi juga masuk kedalam
air tanah
c.Polusi udara
kebisingan yang berlangsung sehari-hari, dengan
berkembangnya tekhnologi dan pertumbuhan penduduk yang pesat, diperkirakan akan
meningkat dua kali lipat dalam waktu 20 tahun yang akan datang. Kuat lemahnya
suara dapat diukur dengan satuan decibel(db). Percakapan biasa berkekuatan 60
db, bila meningkat menjadi keributan kekuatannya menjadi 80 db. Kereta api
sebesar 95 db, sedangkan petir atau halilintar adalah 120 db.
Akibat yang dapat timbul karena pengaruh suara dengan
kekuatan tinggi adalah hilangnya daya dengan secara permanen. Suara dengan
kekuatan 90 db dapat berpengaruh terhadap saraf otonom (saraf tidak sadar)
dengan gejala perubahan tekanan darah, denyut nadi, kontraksi perut dan usus,
sakit perut dan lain-lain.
Bab III
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari makalah kami adalah, ekologi merupakan salah satu
cabang ilmu alamiah dasar yang
berhubungan dengan lingkungan. Baik itu antara manusia dan lingkungan
maupun antara makhluk hidup lainnya dengan lingkungan nya. Dalam ekologi banyak
sekali substansi-substansi yang menjelaskan hubungan-hubungan atau interaksi
makhluk hidup dengan alam atau lingkungannya.
Dalam ekologi juga mempelajari
tentang hubungan manusia dengan lingkungannya, telah dijelaskan dalam isi
makalah bahwa manusia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan
baik dari segi positif maupun dari segi negatifnya. Telah dijelaskan juga bahwa
manusia merupakan makhluk yang hidup memerlukan lingkungan untuk hidup.
Saran
Saran kami, karena bumi hanya ada satu maka marilah kita jaga
bersama-sama. Karena jika lingkungan kita semakin hari semakin rusak maka kita
tidak akan bisa bertahan lama di bumi ini yang sudah semakin tua.
Banyak cara untuk menjaga lingkungan kita, dengan mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui. Dan juga melalui pencarian
sumber energi baru yang lebih ramah lingkungan. Dengan begitu kita bisa
memperpanjang waktu untuk dapat tinggal di bumi kita ini.
makasiiii bgt. banyak membantu ini loh :)
BalasHapusmakasihhhhhhhhhhhhhh
BalasHapus